Data NFP Dan Rentannya Dollar Australia

Data NFP Dan Rentannya Dollar Australia

Diperbarui • 2020-07-02

Hari ini data NFP Amerika Serikat akan dirilis karena besok merupakan hari libur bagi negara tersebut.

Wait and See merupakan hal yang terbaik jelang data sector tenaga kerja ini dirilis, karena data yang terjadi akan bercampur dengan ketakutan pelaku pasar akan meningkatnya kasus terinfeksi virus covid-19 di Amerika. Lebih dari 40.000 orang terinfeksi virus ini dalam sepekan terakhir di seluruh negara bagian termasuk California, Texas, Arizona dan Florida, yang memberikan sumbangan angka kenaikan yang cukup signifikan.

Ketakutan akan penguncian kembali di negeri Paman Sam ini membuat pasar saham di Wall Street akan kembali terpuruk, setelah berusaha bangkit dalam minggu ini. Data NFP diharapkan sebagai penolong dalam penguatan mata uang US Dollar, karena pembukaan kembali aktivitas bisnis diberbagai negara bagian di Amerika Serikat bulan Juni lalu memberikan data yang positif.

Diprediksi data NFP nanti malam akan memberikan data yang cukup baik, dimana hasil survey menempatkan adanya penambahan jumlah lowongan pekerjaan mencapai 3037K, walaupun dalam data ADP tadi malam terlihat adanya penurunan dari 3065K menjadi 2369K.

Harapan membaiknya data NFP Amerika dapat di lihat dari naiknya data manufaktur yang melebihi indeks standar 50, dimana ISM manufacturing dilaporkan meningkat dari 43,1 menjadi 52,6.

Keadaan penguatan pasar uang Amerika Serikat saat ini, dapat kembali menjadi penurunan yang sangat signifikan jika tingkat kematian akibat covid-19 meningkat dan adanya penguncian kembali dikota kota besar di negara tersebut.

Efek Terhadap Pasar

Perbaikan aktivitas pabrikan di Amerika Serikat dapat mendorong pemulihan pasar uang di negara tersebut, tetapi bayangan akan kembalinya penguncian akibat serangan covid-19 dapat membuat resiko perlambatan ekonomi domestic dan global akan kembali terlihat.

Dollar Australia akan terkena dampak yang cukup signifikan jika perlambatan global terjadi dan keputusan penguncian beberapa hotspot di Melbourne dapat membuat mata uang Ausiie Dollar tertekan dalam beberapa waktu kedepan.

Ekspektasi Pasar

Diprediksi pair AUDUSD akan bergerak dalam range 0,6845 – 0,6926

Trading Plan :

Sell Limit  0,6926 – 0,6953 dengan target 0,6816 – 0,6845

Grafik AUDUSD  time frame D1

audusd 2 juli.png

Disclaimer

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.

TRADE NOW

Menyerupai

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera